- Maling Makassar Cerita Lucu
Abu terkejut saat mengetahui rumahnya kemalingan, karena penasaran dia
pun bertanya ke istrinya si Jumaria, tentang kronoligis perampokan
tersebut.
UMI : "Kenapa bisa de'?"
Jum : "Waktu itu lagi masak ka di dapur kodong..."
UMI : "TV ta hilang, baru diam-diam jaako?"
Jum : "Iye, maumi diapa, dari pada na bunuh ka..."
Umi : "Motor ta hilang diam-diam jako juga?"
Jum : "Iye, na ancam ka kodong..."
Umi : "Uang ta juga na ambil semuaki, diam-diam jako juga?"
Jum : "Iye, nda bisaka melawan kodong..."
Umi : "Jangan-jangan diperkosa ko juga?"
Jum : "Iye..."
Umi : "Baru diam-diam jako jugaa??!!!"
Jum : "Tidak nah!!! goyang-goyang tonja sedikit iyaa..."
- Cerita Lucu Makasar Berjudul Channel Setan2
Na putar ki .....
channel 1 ...
Si manis Jembatan Ancol
channel 2
Hantu Manggarai
channel 3 ...
Malam Jumat Kliwon
channel 4....
Kuntilanak
Channel 5...
Tuyul kesurupan
Channel 6,,
Misteri Perawat Mayat
Channel 7...
Boneka Berdarah
si daeng Liwang berteriak ke Sangkala, pembantunya :
Daeng Liwang : "Sangkala..antena parabola menghadap kemae?"
Sangkala : "Ke Kuburang Pannara Daeng !"
Daeng Liwang : "Cobako pigi putarki sikedde poeng Sangkala! Teako arah kuburan bela !"
Na putarki lagi sidikit...
Daeng Liwang : "Eh.. Filemna tentang makanan sama acara masak- memasak !"
Daeng Liwang teriak lagi ke Sangkala...
Daeng Liwang : " Woi... Nu kasih menghadap kemana ki antena-na ini..dompala ?!"
Sangkala: " Kayakna ini menghadap ke jln bawakaraeng rumah makang Bambuden .!"
Daeng Liwang.: "Pantasang ada semua masakang mie, cap cay, fu yung hai di TV... "
Trus triak lagi Daeng Liwang.
Daeng Liwang : "Dongonu itu sangkala !! Takkala .... Putar mako antenena menghadap jalan Nusantara... Mungkin bisaki nontong pilem blue malam ini dongo ! !
Cerita Makasar Anak di Terminal Makasar
Seorang ibu nganterin anaknya ke Terminal Daya, karena anaknya mau dikirim ke kampung:
Ibu kepada sopir Panther: “Pak sopir, kasi duduk didepanki anakku nah, supaya kalo tidurki, kasi bangunki kalo sudah di Barru…”
Pak sopir : “Iye bu, tenang maki…”
Ibu : “Nak, jangko tidur nah…”
Anak : “Iye mama…”
Setelah Panther mau brangkat, sekali lagi ibunya mewanti-wanti sopir dan anaknya:
Ibu : “Pak sopir, inga’ ki nah, kasi bangun kalo di barru, biasa itu dia tidur belah…”
Sopir : “Iyyeee buu…tenang maki…”
Setelah dalam perjalanan, si anak tidak berhenti bertanya, setiap 15 menit bertanya..
Anak : “Pak sopir, di Barru mi?”
Sopir : “Belumpi…”
15 menit kemudian
Anak : “Pak sopir, Barru mi ini?”
Sopir : “Belum pi…”
15 menit kemudian,
Anak : “Pak sopir, sampe mo di Barru?”
Sopir : “Belum pi…”
15 menit kemudian,
Anak : “Pak sopir, Barru mi?”
Sopir : “Belum pi… Edede, tidur mako dulu nak, nanti kalo barru ku kasi bangung jako itu..”
Akhirnya si anak tidur,
Tanpa disadari, pak sopir bablas sampe 5 kilo sebelum Toraja, sopir pun panik, karena baru ingat, si anak masih terikut sampe Toraja, dia lupa membangunkan si anak, setelah berembuk sama penumpang, akhirnya mereka memutuskan untuk balik ke Barru untuk ngedrop si anak yang ketiduran…
Setelah perjalanan panjang, akhirnya sampe juga di Barru …
Sopir : ‘Ooe, nak, bangun mako, di Barru mi ini…”
Anak : (gosok-gosok mata baru bangun) “Hmmm iye, di Barru mi kah pak?”
Sopir : “Iyo, ada ji yg jemputko?”
Anak : “Ooh ndaji Om, na bilang mama ku, kalo di Barru mi, na suruhka makanki nasi dosku, mauka ke Toraja bela…”
Supir : “Anasuntili ini anak!!”
Cerita Makasar Jarang
Salah seorang pendatang dari Jeneponto berjamaah Jumat di sebuah mesjid di Bone-Bone. Sebut saja namanya Udin. Setelah selesai shalat, ia keluar dari masjid dalam keadaan tergesa-gesa. Perutnya mules bukan buatan. Namun ia kecewa, sandal baru yang ia pakai ternyata tidak ditemukan. Ia mencari, dibantu Amir yang kebetulan penjaga masjid.
Amir : “Pak, kalau di sini itu hilang sandal, jarang didapat.”
Udin : “Wah, bagus itu … kalo begitu saya pulang dulu”
(Lho, kok?) Celetuk Amir dalam hati. Ia tak habis pikir tentang orang Jeneponto yang satu ini, sandalnya hilang tapi malah seneng. Kalau begitu buat apa dicari? Udin pulang ke rumah, berhubung sakit perutnya tak jua hilang.
Beberapa hari kemudian ia datang kembali ke masjid, sengaja bertemu Amir untuk menanyakan perihal sandal yang hilang Jumat kemarin.
Udin : “Bang Amir, mana kuda saya?”
Amir : “Lho, kok tanya saya? Kuda apaan? Bukannya yang hilang kemarin cuma sandal?”
Udin : “Iya. Tapi katanya kalo sandal yang hilang, jarang didapat …”
Amir : “Apa maksudta’?”
Udin : “Maksudku saya mau ka’ ambil itu jarang”
Amir : “Kok jarang mo di ambil? Apa itu jarang ka? Kukira jarang itu artinya tidak sering … “
Udin : “Awwee lapuang … JARANG itu artinya KUDA!”
Categories:
Hiburan & Humor